Kamis, 18 September 2008

MAMA! AKU DAPAT RANKING!

Aku dan istriku saling memandang dan tersenyum melihat betapa Dena anak kami yang keduanya ‘kegirangan’ karena dia mendapatkan ranking 30 dari 33 anak di kelasnya saat ulangan pertengahan semester kemarin. Lucu ya?! Harusnya kami sedih dan ngomelin dia. Tapi bagi kami yang penting adalah dukungan, dan kami ikut ‘berbahagia’ bersamanya. Dena baru saja masuk kelas 1 SD, dan katanya “Mam, akhirnya aku dapat ranking”. She doesn’t care! Apakah ranking 30 itu jelek! Yang penting dapat ranking! Dari TK dulu aku nggak pernah dapat ranking! Katanya.
Photobucket
Lalu dia bercerita kalau ada temannya yang punya nilai 100 sebanyak 6 mata pelajaran, dan aku bertanya, “Dena pengen nggak punya nilai 100?” “ya pengen dong pak” jawabnya..oh..God..I’m so glad to hear that. Aku sangat bahagia karena anaku yang sangat ‘bahagia’ dengan ranking 30nya ternyata memiliki gol untuk mendapatkan nilai 100 yang banyak. Dan aku dan istriku kembali saling memandang dan tersenyum.

Kami mendukungmu Dena! And we are so proud of you! Kami juga percaya bahwa kamu bisa! Kamu bisa dapat nilai 100 yang banyak seperti kawanmu, bahkan kamu bisa lebih baik bila kamu mau!

“Anaku butuh dukungan dan penghargaan, dan aku akan berikan kepadanya”

Rabu, 10 September 2008

SEKOLAH BINATANG


Semakin aku kagum terhadap Sinyo, semakin banyak inspirasi yang aku dapatkan dari dia. Salah satunya adalah tentang ‘sekolah binatang’ yang dia ceritakan dan dia bilang juga bahwa cerita ini dia dapat dari sebuah buku yang pernah dia baca.

Diceritakan bahwa suatu saat di sebuah pulau yang banyak hutannya dan kaya alamnya hiduplah seorang maha guru yang mempunyai 4 murid antara lain Elang, kijang, macan dan tupai. Setiap hari maha guru itu mendidik dan mengasah kepandaian serta ketrampilan anak didiknya sesuai dengan kemampuan dasar yang dimiliki.

Elang menjadi sangat percaya diri dengan keahliannya, dia pandai sekali terbang dan bermanufer di angkasa dan punya mata yang sanggup melihat dimana posisi mangsa dan musuhnya. Dan dia terus berlatih mempertajam kemampuan terbang dan cengkeramannya.

Kijang menjadi semakin cepat dalam berlari dan tambah lincah. Dan dia juga terus berlatih berlari melompat, belok dengan kecepatan tinggi dan lainnya.

Macan juga semakin ahli dalam berlari dan bermanufer untuk mernerkam musuhnya dan ketajaman matanyapun tambah terasah.

Dan tupai menjadi binatang yang paling ahli dalam hal meloncat, sehingga dengan mudahnya dia mendapatkan makanan yang paling disukainya yang terletak di pohon-pohon yang tinggi.

Dan di sisa waktunya sang Maha Guru mengajarkan tentang keahlian binatang-binatang lain sehingga paling tidak mereka tahu kahliah binatang lainnya.

Sampai suatu saat datanglah utusan dari raja penguasa pulau dan membawa mandat bahwa mulai sekarang semua sekolah di seluruh pulau harus mengajarkan hal dengan cara yang seragam, dan raja menginginkan bahwa rakyatnya harus bisa dalam segala hal.
Maha guru tersebuat tidak bisa berkata apapun selain mengangguk dan melaksanakan perintah itu. Dan mulai saat itu dia sering memaksa macan untuk melompat dari dahan yang tinggi ke dahan yang tinggi lainnya sehingga macan sering terjatuh, dan sering meminta elang untuk berlari seperti kijang, dan sering meminta kijang untuk berlatih terbang, dan menyuruh tupai untuk mengaum.

Hari berganti minggu, berganti bulan berganti tahun dan waktu terus mangalir. Tak terasa akhirnya tiba saat dimana mereka harus meninggalkan sekolah untuk mengarungi kehidupan yang sebenarnya. Dan apa yang terjadi dan ditakutkan oleh Maha guru benar-benar terjadi :

Elang sekarang sudah bukan jagoan terbang lagi karena dia lebih sering berlatih berlari ketimbang terbang, sayapnya tidak mempunyai kekuatan yang sebenarnya.Dan biarpun dia sudah sering berlatih berlari namun keahlian berlarinya juga biasa-biasa saja.
Kijangpun sudah tidak bisa berlari kencang, karena tulang kakinya sering patah, jatuh saat berlatih terbang, sehingga sekarang dia bukan pernerbang dan bukan pula pelari unggul.
Macan juga sekarang cacat karena sring jatuh saat berlatih seperti tupai hinggap di dahan yang kecil dan tidak kuat menahan berat badannya yang besar , hingga sekarang dia hanya bisa makan dari pemberian macan yang lain karena dia tidak sanggup berburu.
Dan Tupai, dia lebih sering berteriak-teriak menakut-nakuti temannya padahal teriakannya sama sekali tidak menakutkan bahkan lucu, dank arena sudah jarang meloncat dia sering jatuh saat meloncat dari pohon ke pohon.

Moralnya apa? Kata Sinyo, pendidikan formal disekolahan hamper mirip dengan apa yang diperintahkan oleh raja penguasa pulau itu. Murid yang tidak suka matematika sering dipaksa oleh guru dan orang tuanya untuk belajar matemateka mati-matian sampai si orang tua dan guru itu melupakan kehebatan anak itu dalam hal melukis sehingga akhirnya anak tersebut tertekan dan ikut melupakan keahlian melukisnya.

It’s not easy. Ya memang benar tidak mudah, karena saya sebagai orang tua punya keinginan agar anaknya menjadi juara kelas, hebat dan lain sebagainya. Hanya saja kita perlu berpikir lagi, siapa yang nantinya akan mengarungi kehidupan ini, karena toh kita akan mati dan anak kitalah yang akan hidup sebagai generasi berikutnya. Impian kita belum tentu sama dengan impian anak kita.

Selasa, 09 September 2008

SINYO “SI HATI KUAT”

Aku punya sepupu yang sekarang ini hanya bisa tidur dan duduk saja, sudah tidak bisa melihat tapi masih bisa membedakan lampu di kamarnya padam atau menyala. Pinggang kebawah lumpuh namun dia masih terus menerapi kakinya dan masih punya keyakinan bahwa suatu saat dia pasti bisa berjalan lagi. Dulu sebelum penyakit itu menyerangnya dia adalah orang yang sangat sehat, aktif dan nakalnya minta ampun. Orang tuanya sampai ‘kakuati’ (istilah jawa yang artinya jengkel yang berlebihan). Aku yakin awalnya pasti dia stress berat memikirkan keadaannya, tapi sekarang perbedaan yang dia buat adalah luar biasa, kami sering diskusi tentang keluarga, tentang kebenaran, tentang novel, dan menurutku suatu saat dia pasti bisa menjadi orang yang menginspirasi banyak orang karena ketahanan mental yang dimilikinya sekarang ini.

Tadi malam sebelum aku pamit pulang kita sempat diskusi tentang ‘menulis’. Katanya ada beberapa cara orang menulis :

1. Orang menulis dari apa yang dia baca.
2. Orang menulis dari apa yang dia lihat.
3. Orang menulis dari apa yang dia dengar.
4. Orang menulis dari apa yang dia rasa.
5. Orang menulis dari apa yang dia impikan/inginkan.
6. Dan penulis yang hebat adalah penulis yang bisa menggunakan semua sumber yang disebutkan tadi.

Oh….Tuhan…terima kasih atas semua limpahan berkatmu, aku bengong….mendengarkan semua yang dia omongkan…omongan dari seseorang yang sangat masih muda, mungkin 30 tahun, yang sekarang cacat, tapi masih punya semangat yang sangat tinggi, dan yang penting adalah hatinya yang terus berkembang, bertambah kuat! Sinyo! Aku bangga sekali sama kamu! Menurutku sekarang kamu jauh lebih berkualitas.

Minggu, 07 September 2008

SEPATU PAKAI TALI


Banyak hal kecil dalam hidup aku lalui begitu saja, begitu juga terhadap permintaan Luhde untuk punya sepatu yang pakai tali, aku sering abaikan. Dalam pikiranku untuk anak seusia dia sepatu pakai tali adalah bikin riber, nggak praktis, dan bisa jadi salah satu penyebab dia telat masuk sekolah. Sampai akhirnya dia dapat bea siswa dari pabrik tempat aku kerja dan dia minta sebagian dari uangnya dibelikan sepatu. Karena itu uangnya, ya aku harus menyetujuinya.

Minggu siang kemarin kita jalan berdua beli sepatu, dan setelah masuk beberapa toko di Java mall, dia menjatuhkan pilihan sepatu tennis putih yang menurutku keren juga. Yang aku ingin share disini adalah wajahnya saat dia mencoba sepatu, saat dia berjalan mencobanya dan berlari ditempat untuk memastikan bahwa sepatu itu nyaman untuk dia. Sulit dilukiskan mungkin seperti pagi hari yang hangat dan matahari sangat terang, ada nyayian burung, suara ombak dan music Bob Marley. Bahagia!

Dan ternyata menalikan simpul tali sepatu juga bukan hal yang mudah untuk anak kita, aku mengajarinya di toko dan sampai dirumahpun dia memintaku lagi untuk mengajarinya, kita ngobrol dan cerita ngalor ngidul, katanya “bapak, dengan memakai sepatu ini aku merasa sudah seperti kelas satu SMP saja” sambil senyam senyum padahal sekarang ini dia baru kelas 3 SD. Oh…God..thank you for the great kids I have!... satu lagi sepatu yang pakai tali menurutku bisa untuk melatih anak kita menjadi orang yang lebih sabar, lebih telaten.

Semoga anak-anaku menjadi orang yang berguna.

Rabu, 03 September 2008

LUH DE & THE BODYGUARD


Luh De saat beristirahat setelah capek berenang di pantai Marina. Tetap tenang dan enjoy dengan pengawalan bapaknya sekaligus bodyguardnya.

I love my kids.

Senin, 01 September 2008

PERRBEDAAN??? MARI KITA LUPAKAN SEMENTARA…..


Berita di koran Kompas pagi ini tentang badai Gustav di pantai teluk Amerika serikat sangat menginspirasi, bahwa pemimpin yang yang baik adalah pemimpin yang sanggup menomor duakan kepentingan pribadi atau golongannya demi kepentingan orang-orang yang dipimpinnya. Disitu disebutkan George Bush yang berasal dari partai Republik memutuskan untuk tidak menghadiri konvesi yang pasti sangat penting sekali dalam rangka meng’golkan’ temannya separtai John McCain untuk bisa menjadi presiden Amerika berikutnya dan meneruskan tongkat kepemimpinannya. Dan istrinya Laura Bush mengatakan “Saya tahu semua orang kecewa karena program utama konvensi batal dilaksanakan. Tapi, saya yakin, pembatalan itu bisa dimengerti karena semua pihak kini tengah memikirkan apa yang terjadi di Pantai Teluk,"

Secara pribadi saya lebih suka Obama, tapi kali ini saya angkat topi untuk George Bush dengan keputusan yang diambilnya. Dia sudah menunjukan bahwa dia adalah seorang pemimpin besar. Dan lebih hebat lagi George Bush, John McCain (Republik) dan Obama (Demokrat) untuk sementara melupakan apa yang namanya ‘persaingan’ dan bersama-sama focus ke permasalahan yang sedang dihadapi oleh negaranya.

Semoga para pemimpin dari banyak partai dinegara kita ini juga bisa saling bahu membahu untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh Negara tercinta ini. Dan aku punya keyakinan akan hal itu. Semoga.

B2W DAY DI SEMARANG

Jumat, 29 Agustus kemarin seru banget, ambil cuti sehari dan ngumpul trus pawai keliling kota bareng teman-teman b2w dan club sepeda lain semarang. Memang rasanya enak banget saat orang lain bekerja dan disaat yang sama kita bisa melakukan kesenangan kita.

One day…I’ll have my freedom...I’ll be able to do anything…anytime…at anywhere…

Ayo bersepeda dan Selamat ulang tahun yang ke-3 b2w!


Photobucket

Photobucket
Photobucket


Links:

http://b2wsemarang.multiply.com/photos/album/2/Kampanye_B2w_Semarang_diliput_TVKU#8

http://b2wsemarang.multiply.com/photos/album/48/BIKE_2_WORK_DAY_DI_SEMARANG#9

http://b2wsemarang.multiply.com/photos/album/48/BIKE_2_WORK_DAY_DI_SEMARANG#48

http://kotasemarang.multiply.com/photos/album/8/BIKE_TO_WORK_DAY_SEMARANG#23