Selasa, 05 Agustus 2008

Happiness is only real when shared

‘Happiness is only real when shared’ kalimat itulah yang ditulis oleh Chris McCanless saat dia sekarat menunggu kematian karena kelaparan dan salah makan di sebuah hutan dalam petualangannya. Dia bukan gelandangan biarpun mungkin terlihat seperti gelandangan. Uang yang seharusnya untuk beaya sekolah di Harvard university disumbangkannya ke badan amal dan dia berpetualang!! Gila!! Ya memang gila, tapi cerita itu sangat menginspirasiku. Cuilan cerita itu aku baca dari majalah U-mag edisi 2 atau 3 bulan yang lalu. Lalu cerita tentang petualangan 2 bintang film Ian Mcgregor kalau nggak salah dan yang satunya aku lupa, berkeliling dunia dengan mengendarai sepeda motor BMW, dengan didampingi tim yang luar biasa dari mulai ahli survival, off road, kesehatan serta diplomat.

Ketiga orang itu sama gilanya, bedanya adalah Chris merelakan uangnya begitu saja sehingga saat berkelana dia miskin secara material, namun Ian dan temannya menggunakan uangnya yang berlimpah untuk kegilaannya. Mereka sama-sama mencari kepuasan.

Aku sendiri baru melakukan yang kecil-kecil seperti bersepeda dari desa ke desa di daerah semarang atas dan kadang ke timur. Juga mendaki gunung ungaran yang dekat karena Cuma 1 jam perjalanan dari rumah. Tapi intinya sama mencari kepuasan, mengisi kembali batin yang kososng karena sumpek dengan rutinitas kota. Aku beruntung istri dan ketiga anaku memperbolehkan aku untuk memuaskan keinginanku untuk bersepeda, mendaki dan lainnya. Dari matanya mereka bahagia saat memberiku ijin untuk berpergian. Ya, ‘Happiness is only real when shared’ itu memang benar, apapun yang anda bagikan baik itu bentuknya uang, ijin, kerelaan, makanan, waktu, mau mendengar dan lainnya itu rasanya sangat melegakan hati. Atau sekedar pergi ke desa dan berbicara dengan petani di ladang sambil minum dan beristirahat bersama, itupun sangat melegakan hati. Jadi, kebahagiaan itu ada dimanapun saat kita mau berbagi.

1 komentar: