Minggu, 01 November 2009

ADAKAH MILIKU?

Banyak para pemuka agama dan orang kaya saat melepaskan sebagian harta mengatakan bahwa ini adalah titipan Allah, jadi sudah selayaknya kalau kita bersedekah. Mereka benar 100%, dan aku ingin seperti itu. Bisa melepaskan apa saja yang ada padaku kapan saja dan dimana saja. Kekuasaan, harta, benda, anak, orang tua, apapun, siapapun dan berapapun bisa kita lepaskan, karena semua itu adalah ‘titipan’ Tuhan. Namun aku merasa tak mampu, aku selalu masih merasa bahwa aku masih menginginkannya, dan saat kehilangan sedikit saja aku masih merasa gusar.

Mungkin itu karena aku manusia, mungkin kalau malaikat bisa begitu. Manusia punya beragam rasa, rasa senang, sayang, ingin punya, takut, dan rasa-rasa yang lain. Namun toh kita telah diberiNya pikiran untuk menentukan rasa yang mana yang akan kita pakai, kita bisa menentukan. Bila ada saja sedikit kasih dalam hatiku kita, berarti kita punya kesempatan untuk mengembangkannya menjadi lebih besar. Semakin besar kesadaran kita akan kasih, pasti akan menjadikan kita melupakan kata “miliku dan punyaku”. Semua perlu dilatih dan dibiasakan, dari sedikit dahulu.

Oleh sebab itu sebelum mengucapkan bahwa “ini semua titipan Allah” sebaiknya dipikirkan kembali. Apakah kalimat tersebut keluar dari hati atau dari otak kita? Selalu pikirkan “adakah miliku?”

Tidak ada komentar: