Senin, 14 Juli 2008

Koin dan ciuman

“Another great morning!” pagi ini anaku luhde masih yang paling pagi bangunnya, jam 4! Dan langsung nonton MTV. Dia baru kelas 3 SD tapi nontonnya sudah MTV. Aku, bapaknya nonton MTV baru setelah kerja di hotel atau sekitar umur 21th. Itu adalah salah satu perbedaan antara aku dan anaku, dan akibatnya adalah kita sering nggak klop dalam menyikapi suatu masalah dan kita harus mencari jalan keluar yang seimbang, dan seperti biasa kita orang tua selalu merasa sok tahu dan sedikit mengkamuflasekan pemaksaan pendapat.

Namun Nyoman pagi ini telah mengajari aku sesuatu, setelah Yosie mengantar Luhde dan Dena. Aku punya kesempatan bermain dengan Nyoman yang masuk sekolahnya lebih siang. Nyoman memintaku untuk memutar uang koin, dan seperti biasa aku tidak mau melakukannya cuma-cuma, aku minta dibayar dengan ciuman mesranya. Mmuah….dan aku putar koinnya lalu koin itu diinjaknya, dan mmuah….bapak sudah tak cium sekarang putar koinnya untuk aku, aku melihat mata cerianya…ayo bapak, khan aku sudah cium bapak, sekarang putar koinnya untuk aku. Dan…..seperti biasa aku langsung peluk dia dan aku putarkan koinnya, dan terus berulang sampai tiga kali.

Apa pelajaran dari Nyoman untuku pagi itu? Nyoman sudah berani membayar untuk sesuatu kesenangan yang dia inginkan, dan dia sangat yakin bahwa setelah dia bayar dia pasti akan mendapatkannya. Nah dalam hidupku sering sekali aku ingingnya bayar sesedikit mungkin untuk sesuatu yang sebanyak mungkin. Lewat barter ciuman dengan putaran koin Nyoman sudah membeli pelajaran bahwa untuk sesuatu yang lebih ya kita harus bayar lebih. Dan satu lagi, saat Nyoman menciumku dia menciumku dengan semangat dan aku bisa merasakan ketulusannya, karena dia baru berumur 4th dan belum mengenal banyak intrik, dia masih polos.

Kalau Nyoman yang berumur 4th bisa semangat untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, bagaimana dengan kita yang lebih tua dan lebih tahu banyak tentang hal-hal yang baik dan menyenangkan dalam hidup ini. Let’s be positive & light up your fire!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

setuju, bli