Rabu, 18 November 2009

NURANI

Kataku, hidup ini indah
Tentang katamu, aku mencoba tuk tak perduli
Karena kupercaya bahwa Dia indah
Karena kupercaya bahwa Dia baik

Sering kumerasa bahwa kita perlu jadi elang
Karena saat jadi bangau, sang pemimpin tak lagi bijak
Karena saat jadi manusia, sang pemimpin tak lagi perduli
Saat kujadi elang, kubisa tentukan arahku sendiri. Tak perlu ku mengekor

Kadang bosan aku mendengar
Mendengar suara harimau, namun yang ternyata dia anjing
Mendengar suara malaikat, namun ternyata dia iblis
Jadi sudah saatnya kudengarkan hati kecilku, untuku dan orang sekitarku

Aku berdoa semoga bangau, mulai dengarkan anaknya
Aku berdoa semoga manusia, mulai dengarkan hatinya
Aku berdoa semoga harimau tak berubah ke anjing
Dan aku berdoa semoga malaikat terasa jelas olehku

Minggu, 01 November 2009

ADAKAH MILIKU?

Banyak para pemuka agama dan orang kaya saat melepaskan sebagian harta mengatakan bahwa ini adalah titipan Allah, jadi sudah selayaknya kalau kita bersedekah. Mereka benar 100%, dan aku ingin seperti itu. Bisa melepaskan apa saja yang ada padaku kapan saja dan dimana saja. Kekuasaan, harta, benda, anak, orang tua, apapun, siapapun dan berapapun bisa kita lepaskan, karena semua itu adalah ‘titipan’ Tuhan. Namun aku merasa tak mampu, aku selalu masih merasa bahwa aku masih menginginkannya, dan saat kehilangan sedikit saja aku masih merasa gusar.

Mungkin itu karena aku manusia, mungkin kalau malaikat bisa begitu. Manusia punya beragam rasa, rasa senang, sayang, ingin punya, takut, dan rasa-rasa yang lain. Namun toh kita telah diberiNya pikiran untuk menentukan rasa yang mana yang akan kita pakai, kita bisa menentukan. Bila ada saja sedikit kasih dalam hatiku kita, berarti kita punya kesempatan untuk mengembangkannya menjadi lebih besar. Semakin besar kesadaran kita akan kasih, pasti akan menjadikan kita melupakan kata “miliku dan punyaku”. Semua perlu dilatih dan dibiasakan, dari sedikit dahulu.

Oleh sebab itu sebelum mengucapkan bahwa “ini semua titipan Allah” sebaiknya dipikirkan kembali. Apakah kalimat tersebut keluar dari hati atau dari otak kita? Selalu pikirkan “adakah miliku?”

TRUK SAMPAH VS MOBIL DINAS PEJABAT

Dari senin sampai jumat hidung ini selalu saja terpolusi oleh bau menyengat yang berasal dari truk sampah yang sudah jauh didepanku, dan bila ingin terbebaskan, aku harus memacu sepeda motor agar bisa melewatinya.

Hampir separo dari semua truk sampah yang aku pernah salip bak kayunya berlubang semuanya, ada yang kayunya kropos, ada yang sudah miring karena kelebihan beban. Yang pasti hamper semuanya meneteskan air disepanjang jalan yang dilewatinya sehingga aroma pagi menjadi semakin seru antara polusi dan bau busuk sampah basah. Aku Cuma berpikir mungkin pemerintah kehabisan dana untuk perbaikan sehingga harus menunggu anggaran tahun depan untuk memperbaikinya. Namun tiba-tiba terdengar kabar bahwa mobil dinas dari para pejabat tinggi diperbaharui! Ini gila!! Atau mungkin aku yang bodoh karena tak tahu tentang pembukuan dan anggaran. Katanya, ini semua sudah dianggarkan. Pertanyaannya adalah apa kalau sudah dianggarkan itu harus dihabiskan? Apa tidak bisa dialihkan barang sedikit untuk perbaiki atau untuk beli bak sampah yang sudah tak layak pakai itu.

Aku berdoa, semoga pemerintah lebih memperhatikan hal-hal kecil yang mengakibatkan hal besar bagi masyarakat. Bila mereka mau, mereka pasti bisa.